MAKANAN organik, pada dasarnya adalah semua jenis pangan yang berasal dari organisme hidup (hewan atau tumbuhan). Namun, saat ini istilah organik digunakan secara terbatas untuk produk-produk tanaman yang tidak atau hanya sedikit menggunakan pestisida dan pupuk buatan.
Manfaat beberapa jenis bahan pangan organik untuk kesehatan:
* Alpukat: baik untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan sel.
* Bawang putih: antikolesterol dan penuaan dini.
* Bawang merah: membantu pencegahan kanker perut.
* Bayam: baik untuk kesehatan otak dan kesehatan penglihatan.
* Buah berry: mencegah infeksi pada prostat dan saluran kencing.
* Brokoli: membantu tubuh membuang bahan-bahan bersifat karsinogen.
* Kol: bermanfaat bagi pencegahan kanker usus, perut dan payudara
* Tomat: membantu pencegahan kanker rahim, pankreas dan usus.
* Wortel: mencegah penuaan dini.
Manfaat makanan organik
* Bekerja membersihkan darah.
* Membuang racun yang menumpuk dalam sel.
* Membantu regenerasi sel-sel baru.
* Menjaga keseimbangan kadar asam basa tanpa obat-obatan, vitamin atau pun suplemen tambahan.
Kelebihan makanan organik
* Memiliki kandungan gizi yang lebih baik. Makanan organik rata-rata mempunyai kandungan vitamin C, mineral, serta phytonutrients (bahan dalam tanaman yang dapat melawan kanker) yang lebih tinggi ketimbang bahan pangan konvensional.
* Makanan organik lebih tahan lama hingga tidak mudah basi.
* Menghemat proses produksi dan mengurangi tingkat kerusakan lingkungan.
Bahaya makanan nonorganik
a. Efek unsur dan pestisida yang terkandung dalam makanan:
* Menyebabkan gangguan kesadaran (cognitive dysfunction) seperti sulit mengeja, membaca, menulis, membedakan warna, termasuk berbicara.
* Memperbesar risiko terhadap gangguan fisik otak.
* Salah satu penyebab kanker payudara.
* Berpotensi menyebabkan masalah pada produksi sperma.
b. Ancaman pestisida bagi manusiaan.
* Mengancam generasi penerus. Anak-anak berpotensi terkena lebih banyak pestisida daripada orang dewasa.
* Pencemaran air tanah.
* Boros energi, banyak energi yang dibutuhkan untuk memproduksi pupuk kimia daripada untuk mengolah dan memanen tanaman.
Tips mengonsumsi makanan Organik
* Pilihlah sayuran, buah-buahan atau daging yang memang telah meiliki label yang jelas dan resmi.
* Cucilah sayur atau buah organik dengan air yang mengalir ( keran) beberapa kali, agar sayuran terhindar dari telur ulat.
* Rebuslah sayuran dengan suhu panas yang cukup. Sehingga dapat mematikan telur atau bakteri yang menempel.(berbagai sumber)**
Minggu, 30 Agustus 2009
Pola makan dan makanan yang kita makan dewasa, ternyata banyak memicu permasalahan. Flu burung, jantung, diabetes, kanker, maag, ginjal, usus buntu, kegemukan, jerawat, wasir, demam berdarah dan banyak lagi adalah contoh dari permasalahan tersebut. Sehingga akhirnya banyak yang tergantung oleh obat-obatan kimia, yang justru makin membahayakan.
Usus manusia panjangnya adalah 6 x tinggi tubuh kita, atau sekitar 10 meter. Setiap hari dilewati apa saja yang kita makan, dan tidak semua dapat dikeluarkan dengan sempurna. Sisa-sisa makanan terbut rata-rata beratnya mencapai 3-11kg! Akhirnya membusuk dan mengeluarkan zat-zat beracun dalam usus kita. Zat-zat ini akhirnya terserap lagi oleh usus dan menjadi sumber segala penyakit.
Segala Macam Penyakit Berasal dari Pencemaran Makanan
Tahukah Anda, di dunia modern yang kita diami ini, setiap detik kita terkena dampak pencemaran? Yang paling banyak ada dalam makanan yang kita konsumsi sehari-hari..
Ada 4 sumber pencemaran yang mencemari makanan kita :
1. PENCEMARAN PADA PERTANIAN
Digunakannya pupuk buatan kimiawi (Urea, ZA, NPK dll), racun untuk membunuh hama perusak (pestisida, insektisida dll), ladang-ladang dan sawah-sawah pertanian kita juga telah terkontaminasi polusi dari pabrik, asap kendaraan dan sumber polusi lainnya.
2. PENCEMARAN PADA PETERNAKAN
Digunakannya hormon-hormon pemercepat pertumbuhan, obat suntikan antibiotika dan vaksin-vaksin pada hewan yang diternakkan. Sehingga produk hewan seperti daging, susu dan telur yang sering kita konsumsi juga telah tercemar.
3. PENCEMARAN PADA MAKANAN YANG DIAWETKAN
Digunakannya zat-zat pengawet, pewarna, perasa tiruan, pemanis tiruan, ragi tiruan dan pengharum pada makanan-makanan kemasan yang sering kita konsumsi.
4. PENCEMARAN PADA SUMBER AIR
Ditemukannya kadar kaporit yang sangat berlebihan pada air minum, kadar logam berat yang sangat berlebihan pada sumber air tanah.
Pencemaran-pencemaran tersebut di atas menyebabkan terjadinya toksin/ racun dalam tubuh kita, sehingga menimbulkan berbagai penyakit sebagai berikut :
- Pada liver/hati menyebabkan cirrhosis (pengerasan) dan hepatitis
- Pada paru-paru menyebabkan timbulnya lendir yang mengakibatkan alergi dan asma
- Pada ginjal menyebabkan timbulnya batu ginjal dan kegagalan ginjal
- Pada saluran darah menimbulkan penyempitan dan pengerasan, mengakibatkan penyakit jantung
- Pada rahim menimbulkan tumor dan kanker rahim
- Pada kulit menimbulkan bintik hitam, kerut-kerut, jerawat, flek dan berbagai penyakit kulit.
Glutamat dalam makanan dan tubuh
Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial, yang artinya tubuh mampu memproduksi sendiri. Glutamat ada di setiap mahluk hidup baik dalam bentuk terikat maupun bebas.
Glutamat sebagai asam amino no-essensial ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Prof Ritthausen yang berhasil mengisolasinya dari gluten (protein gandum).
Glutamat yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai protein tidak memiliki rasa. Hanya jika glutamat yang dalam bentuk bebas memiliki rasa Umami (gurih). Dengan demikian, semakin tinggi kandungan glutamate bebas dalam suatu makanan, semakin kuat rasa Umaminya.
Kadar glutamat dalam makanan bervariasi tergantung dari macam makanan, kondisi makanan (mentah atau matang) dan proses pengolahannya.
Glutamat bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga ketika memasak kita perlu menambahkan bumbu-bumbu yang kaya kandungan glutamat bebas agar cita rasa masakan menjadi lebih enak.
Tomat mentah yang berwarna hijau hanya mengandung 20mg/100g glutamat bebas dan setelah matang meningkat drastis menjadi 246mg/100g. Sementara air susu sapi yang hanya mengandung 1mg/100g glutamat bebas, setelah melalui proses enzymatik, fermentasi dan disimpan selama dua tahun meningkat kandungan glutamat bebasnya menjadi 1680mg/100 sebagai Keju Parmegiana Regiano.
Bumbu Masak Tradisional Glutamat bebas, mg/100g
Kecap Ikan Vietnam 1370
Kecap Ikan Thailand 950
Kecap Asin/Cina 926
Saos Tiram 950
Terasi Segar Indonesia 1199
Keju Parmegiana Regiano 1680
Keju Chedar 182
Melalui pelacakan kadar glutamat dalam tubuh yaitu dengan studi radioisotope/bioassay terhadap seseorang berberat badan 70 kg, ternyata tubuh manusia menyimpan glutamat dalam jumlah besar, yaitu 1400 g glutamate bebas dan terikat yang tersimpan dalam berbagai organ tubuh. Dari studi yang sama ternyata tubuh juga harus memproduksi 41 g glutamate bebas setiap hari untuk berbagai proses metabolisme. Jumlah glutamat bebas ini jauh lebih tinggi dari total glutamat yang dikonsumsi oleh manusia (hasil survey terhadap makanan orang Jepang) sebesar 16g orang per hari.
Di dalam tubuh kita, glutamate dari makanan sebagian besar akan dimetabolisme dan digunakan sebagai sumber energi usus halus. Glutamat ini juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline (Peter J. Reeds et.al.,2000). Jadi sama sekali tidak beralasan anggapan sebagian orang bahwa konsumsi glutamat setiap hari akan menyebabkannya terakumulasi.
Melalui reseptor yang terdapat pada lidah dan lambung, glutamat dari makanan akan menstimulasi otak untuk mendorong lambung dan pankreas memproduksi cairan pencernaan. Akibatnya pencernaan menjadi lebih lancar dan tubuh akan mendapatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukannya setiap hari (A.M. San Gabriel, T. Maekawa, H. Uneyama, S. Yoshie and K. Torii, 2007).
Agar berfungsi dengan baik, otak memerlukan glutamat sebagai neurotransmitter yaitu pembawa pesan dari satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Otak menghasilkan sendiri glutamat yang diperlukannya dalam jumlah besar. Glutamat dari makanan tidak dapat masuk ke otak akibat mekanisme perlindungan otak yaitu blood brain barrier.
Glutamat adalah salah satu dari 20 asam amino penyusun protein. Sebagai asam amino, glutamat termasuk dalam kelompok non esensial, yang artinya tubuh mampu memproduksi sendiri. Glutamat ada di setiap mahluk hidup baik dalam bentuk terikat maupun bebas.
Glutamat sebagai asam amino no-essensial ditemukan pada tahun 1866 oleh seorang ilmuwan Jerman bernama Prof Ritthausen yang berhasil mengisolasinya dari gluten (protein gandum).
Glutamat yang masih terikat dengan asam amino lain sebagai protein tidak memiliki rasa. Hanya jika glutamat yang dalam bentuk bebas memiliki rasa Umami (gurih). Dengan demikian, semakin tinggi kandungan glutamate bebas dalam suatu makanan, semakin kuat rasa Umaminya.
Kadar glutamat dalam makanan bervariasi tergantung dari macam makanan, kondisi makanan (mentah atau matang) dan proses pengolahannya.
Glutamat bebas dalam makanan sehari-hari umumnya rendah, sehingga ketika memasak kita perlu menambahkan bumbu-bumbu yang kaya kandungan glutamat bebas agar cita rasa masakan menjadi lebih enak.
Makanan sehari-hari Glutamat bebas, mg/100g Daging Sapi 10 Daging Ayam 22 Scallop 140 Kepiting Salju 19 Kepiting Biru 43 Udang Putih 20 Kol 50 Bayam 48 Tomat 246 Asparagus hijau 49 Jagung 106 Green Peas 106 Bawang Bombay 51 Kentang 10 Jamur 42 |
Tomat mentah yang berwarna hijau hanya mengandung 20mg/100g glutamat bebas dan setelah matang meningkat drastis menjadi 246mg/100g. Sementara air susu sapi yang hanya mengandung 1mg/100g glutamat bebas, setelah melalui proses enzymatik, fermentasi dan disimpan selama dua tahun meningkat kandungan glutamat bebasnya menjadi 1680mg/100 sebagai Keju Parmegiana Regiano.
Bumbu Masak Tradisional Glutamat bebas, mg/100g
Kecap Ikan Vietnam 1370
Kecap Ikan Thailand 950
Kecap Asin/Cina 926
Saos Tiram 950
Terasi Segar Indonesia 1199
Keju Parmegiana Regiano 1680
Keju Chedar 182
Melalui pelacakan kadar glutamat dalam tubuh yaitu dengan studi radioisotope/bioassay terhadap seseorang berberat badan 70 kg, ternyata tubuh manusia menyimpan glutamat dalam jumlah besar, yaitu 1400 g glutamate bebas dan terikat yang tersimpan dalam berbagai organ tubuh. Dari studi yang sama ternyata tubuh juga harus memproduksi 41 g glutamate bebas setiap hari untuk berbagai proses metabolisme. Jumlah glutamat bebas ini jauh lebih tinggi dari total glutamat yang dikonsumsi oleh manusia (hasil survey terhadap makanan orang Jepang) sebesar 16g orang per hari.
Di dalam tubuh kita, glutamate dari makanan sebagian besar akan dimetabolisme dan digunakan sebagai sumber energi usus halus. Glutamat ini juga berfungsi untuk pembentukan asam amino lain seperti gluthation, arginin dan proline (Peter J. Reeds et.al.,2000). Jadi sama sekali tidak beralasan anggapan sebagian orang bahwa konsumsi glutamat setiap hari akan menyebabkannya terakumulasi.
Melalui reseptor yang terdapat pada lidah dan lambung, glutamat dari makanan akan menstimulasi otak untuk mendorong lambung dan pankreas memproduksi cairan pencernaan. Akibatnya pencernaan menjadi lebih lancar dan tubuh akan mendapatkan unsur-unsur nutrisi yang diperlukannya setiap hari (A.M. San Gabriel, T. Maekawa, H. Uneyama, S. Yoshie and K. Torii, 2007).
Agar berfungsi dengan baik, otak memerlukan glutamat sebagai neurotransmitter yaitu pembawa pesan dari satu sel syaraf ke sel syaraf lainnya. Otak menghasilkan sendiri glutamat yang diperlukannya dalam jumlah besar. Glutamat dari makanan tidak dapat masuk ke otak akibat mekanisme perlindungan otak yaitu blood brain barrier.
Nutrisi?
Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang selanjutnya diasimilasi oleh tubuh.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA). Seiring dengan perkembangan ilmiah di bidang medis dan biologi molekular, bukti-bukti medis menunjukkan bahwa RDA belum mencukupi untuk menjaga fungsi optimal tubuh dan mencegah atau membantu penanganan penyakit kronis. Bukti-bukti medis menunjukkan bahwa akar dari banyak penyakit kronis adalah stres oksidatif yang disebabkan oleh berlebihnya radikal bebas di dalam tubuh. Penggunaan nutrisi dalam level yang optimal, dikenal dengan Optimal Daily Allowance (ODA), terbukti dapat mencegah dan menangani stres oksidatif sehingga membantu pencegahan penyakit kronis. Level optimal ini dapat dicapai bila jumlah dan komposisi nutrisi yang digunakan tepat. Dalam penanganan penyakit, penggunaan nutrisi sebagai pengobatan komplementer dapat membantu efektifitas dari pengobatan dan pada saat yang bersamaan mengatasi efek samping dari pengobatan. Karena itu, nutrisi / gizi sangat erat kaitannya dengan kesehatan yang optimal dan peningkatan kualitas hidup. Hasil ukur bisa dilakukan dengan metode antropometri
Sindrom Jantung Koroner Akut (SSJKA)
Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut (SSJKA). Hanya dalam
15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.
Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi
istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk. Ternyata,
penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, Prof DR dr. Teguh Santoso SpPD, di Jakarta, pekan lalu.
Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di
masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang
berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30
menit sejak serangan pertama. Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba
merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk
berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat
darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan
nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada
tanda-tanda sakit.
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti :
- Rasa ditekan
- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu
hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,
serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati
seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah
jantung (vasokonstriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh
darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat
kejang yang terus menerus.
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang
masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen
pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut
angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom
serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK)
(infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh
darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.
Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang
dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek,
masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan
meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama
kali dirasakan" , kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita
sebelum terserang akan tampak sehat -sehat. Solusi satu-satunya hanyalah
melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti
platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk
mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen.
Misalnya nitat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso
Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak
terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat
menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu
bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet
antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan
gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebaga i
pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah
yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).
15 menit sampai 30 menit, orang yang terserang angin duduk bisa meninggal.
Padahal, penderita, sebelumnya terlihat sehat-sehat saja.
Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi
istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk. Ternyata,
penyakit ini tak sekedar masuk angin berat, tetapi identik dengan
sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA).
Teridentifikasinya istilah ini, menurut Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit
Dalam FKUI, Prof DR dr. Teguh Santoso SpPD, di Jakarta, pekan lalu.
Menandai sebuah koreksi besar terhadap mitos yang berkembang di
masyarakat selama ini. Bahwa masuk angin hebat itu adalah penyakit yang
berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian hanya dalam waktu 15 hingga 30
menit sejak serangan pertama. Jadi kata Teguh lagi, jika Anda tiba-tiba
merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktivitas fisik apapun termasuk
berhubungan seks.
Segeralah pergi ke rumah sakit yang menyediakan fasilitas penanganan gawat
darurat jantung. Ingat!. Tidak boleh lebih dari 15 menit setelah serangan
nyeri pertama.
Sindrom serangan jantung koroner akut merupakan penemuan terbaru akhir
banyak disikapi masyarakat dengan tindakan yang salah. Misalnya, penderita
dikerok, diberi minuman air panas, atau diberi ramu-ramuan untuk
mengeluarkan angin. Padahal, penderita bisa meninggal mendadak tanpa ada
tanda-tanda sakit.
Gejalanya:
Muncul keluhan nyeri ditengah dada, seperti :
- Rasa ditekan
- Rasa diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu
hati.
- Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu,
serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati
seperti masuk angin atau maag.
Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah
jantung (vasokonstriksi). Penyempitan ini diakibatkan oleh empat hal :
- Pertama, adanya timbunan-lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh
darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
- Kedua, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus);
- Ketiga, Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat
kejang yang terus menerus.
- Keempat, infeksi pada pembuluh darah.
Penyempitan itu, lanjutnya lagi, mengakibatkan berkurangnya oksigen yang
masuk ke dalam jantung. Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen
pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut
angina.
Namun kata Teguh, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom
serangan jantung koroner akut (SSJKA) dengan serangan jantung koroner (SJK)
(infark miokard). Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh
darah jantung karena aktivitas fisik yang berlebihan.
Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yang
dirasakan saat istirahat. "SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek,
masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan
meninggal paling lama lima belas menit setelah keluhan rasa nyeri pertama
kali dirasakan" , kata Teguh.
Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angina ini. Soalnya penderita
sebelum terserang akan tampak sehat -sehat. Solusi satu-satunya hanyalah
melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan memberikan obat anti
platelet (sel pembeku darah) dan anti koagulan. Atau, obat untuk
mengantisipasi ketidak-seimbangan supplai oksigen dan kebutuhan oksigen.
Misalnya nitat, betabloker, dan kalsium antagonis.
Di tempat terpisah. Ahli jantung RS Jantung Harapan Kita dr. Santoso
Karo-Karo MPH:, SpJp mengungkapkan kondisi rumah sakit di Indonesia tidak
terlalu bisa diharapkan untuk pengobatan SSJKA. Rumah sakit terkesan lambat
menangani pasien. Untuk itu ia menyarankan agar penderita yang sudah tahu
bahwa dirinya memiliki gangguan jantung sebaiknya membawa tablet
antiplatelet ke manapun ia pergi. Obat antiplatelet yang paling murah dan
gampang di cari adalah aspirin. Obat ini selain bermanfaat sebaga i
pertolongan pertama mengatasi nyeri dan melonggarkan kembali pembuluh darah
yang tersumbat oleh thrombosit atau platelet (sel pembeku darah).
Penyebab Stroke
BERITA ini sungguh mengejutkan. Seorang teman mengabarkan ayahnya
terserang stroke. Mengejutkan, karena dia seorang dokter, yang
tentunya paham dengan kesehatan. Pengalaman dan pengetahuan, dia
ngelotok betul soal `do and don't' dalam segala hal yang terkait
soal kesehatan. Lain dari itu, dia memiliki gaya hidup yang
sederhana. Namun, apa mau dikata, Pak Dokter ini terserang stroke.
Stroke adalah tersumbatnya aliran darah secara akut alias mendadak,
biasanya disebabkan gumpalan darah. Stroke merupakan penyebab
kematian nomor tiga, setelah penyakit jantung dan kanker, namun
merupakan penyebab kecacatan nomor satu. Awalnya memang penderitanya
kebanyakan kaum tua.
Namun belakangan ini, kita sering mendengar penderitanya pun datang
dari kalangan muda. Intinya sih, mau tua atau masih muda, kalau
sudah terjadi penyumbatan gumpalan darah yang menyebabkan pembuluh
sobek atau terjadinya infeksi vaskuler, ya sok atuhlah, stroke pun
datang menghampiri.
Penyebab stroke antara lain karena kebiasaan merokok, tekanan darah
tinggi, dan kegemukan. Satu pemicu utamanya adalah gaya hidup yang
tidak sehat, umumnya penderita tidak mengontrol makanan yang masuk
ke dalam tubuh. Lama-lama, makanan yang uenak tenan itu malah
menjadi biang penyakit. Sret, satu urat tersumbat, stroke pun
datang.
Sekarang balik lagi pada kisah Pak Dokter. Semua gaya hidup sudah
dijalani. Dia tidak memiliki korek api yang dipakainya untuk
merokok. Penyakit pun, no way. Dalam soal makanan pun, ia selalu
memilih makanan yang baik dan sehat. Olah raga pun ia lakukan dalam
seminggu, walau tidak terlalu rutin.
Lantas apa yang menyebabkan ia terkena stroke? Secara medis tak
ditemukan tanda-tanda penyulut penyakit itu. Akhirnya muncul cerita
ini. Sang teman menjelaskan sebab musababnya.
Menurutnya, ayahnya sering kali menyimpan berbagai masalah yang ada
di dalam hati. Ayahnya sering kali merasa jengkel dan dongkol dalam
beberapa masalah, termasuk masalah sepele. Atau ia sering kali
merasa sakit hati. Hal itu ia simpan sendiri di dalam hati. Tanpa
disadari, perlahan-lahan kebiasaan ini berbuah petaka. Rupanya,
inilah yang menyebabkan ayahnya mengalami penyempitan pembuluh darah
di otak.
Tidak ikhlas? Mungkin itu kata yang paling tepat. Sebuah keadaan
yang tidak sesuai dengan keinginan kita, memang seringkali
menyebalkan dan sangat mengganggu. Kekalahan atau kegagalan, dan
juga kehilangan, merupakan hal yang amat sulit untuk diterima.
Akibatnya, kita pun berada dalam keadaan yang tidak stabil antara
menerima dan menolak.
Nah, bila menerima, artinya kita ikhlas. Sebaliknya, bila tidak, dia
akan bersemayam di dalam hati. Tanpa terasa, dada pun terasa sesak.
Itulah yang kita rasakan saat pacar memutuskan hubungan tanpa sebab,
dus, malah tahu-tahu menikah dengan orang lain, atau mendapati
pasangan berselingkuh, meski semua yang terbaik sudah kita berikan.
Memang, untuk mengikhlaskan semua kekalahan, kegagalan atau
kehilangan, bukanlah pekerjaan mudah. Bila dunia ini sepenuhnya
dapat ikhlas dalam segala persoalan, pasti tidak pernah akan ada
perang yang memakan ribuan atau jutaan korban jiwa. Bila semua orang
ikhlas, tentu tidak pernah ada yang namanya ilmu santet.
Riset pun menjelaskan bahwa satu kunci menuju hidup bahagia ialah
menjaga hati agar selalu terbebas dari rasa kebencian. Dan,
bersihkan pikiran dari segala kekawatiran. Jadi, belajarlah untuk
menerima segala sesuatunya dengan hati yang lapang.
Masih sulit? Pergilah ke hutan, berteriaklah di sana. Keluarkan
segala kecewa di hati. Takkan ada yang terganggu. Kalau kejauhan,
masuklah ke kamar mandi. Lalu tutup pintu. Tapi awas, jangan sampai
tetangga tahu-tahu terbangun kaget dikira ada maling beneran atau
kucing garong. Atau pergilah berenang, di dalam air, luapkan tangis.
Di kubangan air, takkan pernah ada yang menduga bahwa Anda tengah
menangis.
Profesor Jeffrey Lohr, dari William Fulbright College of Arts and
Sciences, menjelaskan bahwa berteriak memberikan sensasi pengendoran
otot yang tegang karena kondisi stres. Sedangkan Dr. William Frey,
dari University of Minnesota, menemukan bahwa menangis terbukti
dapat membuat seseorang merasa lebih baik. Karena air mata yang
keluar berfungsi melepaskan ketegangan saraf pada tubuh. Asal tentu
saja bukan air mata buaya. Itu kalau Anda kesulitan mengeluarkan
segala kekecewaan di dalam hati.
Kembali lagi soal ikhlas. Lalu bagaimanakah agar kita bisa
sepenuhnya ikhlas? Tanyalah dalam hati. Ikhlas sejatinya kondisi
perasaan di dalam hati. Karena itu belajar ikhlas juga berarti
belajar melihat dengan hati, mendengar dengan hati, dan tentunya,
mengikuti kata hati.
Menurut Erbe Sentanu, penulis buku 'Quantum Ikhlas', dalam kondisi
ikhlas, otak memproduksi hormon serotonin dan endorfin yang
menyebabkan seseorang merasa nyaman, tenang, dan bahagia. Dalam zona
ikhlas, bertebaranlah berbagai energi positif: rasa syukur, sabar,
juga termasuk fokus. Kita pun tiba-tiba merasa penuh tenaga. Energi
ikhlas ini lalu menyebar ke setiap bagian tubuh.
Erbe Sentanu sendiri mempunyai kisah mengenai keikhlasan. Setelah
enam tahun menikah, Erbe divonis dokter mengalami aspermatozoa.
Suatu kondisi seseorang tidak akan dapat memiliki keturunan. Awalnya
Erbe terkejut, tetapi ia ikhlas. Dalam penyerahan diri kepada Tuhan,
Erbe membayangkan suatu hari nanti ia akan dikaruniai buah hati.
Hingga suatu hari ia melakukan uji kualitas sperma. ''Tidak mungkin.
Dari nol persen spermatozoa menjadi tiga puluh persen dalam tiga
minggu? Tidak mungkin!'' seru sang dokter terkaget-kaget ketika
membaca hasil laboratorium. Kini Erbe memiliki putra bernama
Shankara Premaswara.
Pada akhirnya, ikhlas merupakan kata kunci untuk hidup sehat. Untuk
menuju kestabilan hati, manusia memang perlu katup pelepas.
Berteriak dan menangis merupakan satu jalan keluarnya. Setelah
letih, hati dan kepala biasanya akan berkompromi. Mudah-mudahan,
keikhlasan untuk melepas kekalahan dan kehilangan, yang akan kita
peroleh. Agar hati menjadi netral dan bersih, seperti sebuah
speedometer, pada akhirnya, ia kembali ke titik nol. Semoga. (110808)
Sumber: Menuju Titik Nol oleh Sonny Wibisono, Jakarta
5 Mitos Menyesatkan Soal Makanan
5 Mitos Menyesatkan Soal Makanan
1. Gula menyebabkan diabetes
Jika Anda penderita diabetes, Anda perlu memperhatikan asupan gula dan
karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah. Bila bukan diabetesi, asupan gula
tak menyebabkan diabetes. Yang benar, makanan tinggi kalori, termasuk banyak
minum dan makan manis, kegemukan, dan tak pernah olahraga adalah faktor risiko
utama penyebab penyakit diabetes tipe 2.
2. Semua lemak buruk
Kita semua butuh lemak karena lemak membantu penyerapan vitamin A, D, E, K,
transmisi saraf, dan menjaga integritas membran sel. Namun, ketika dikonsumsi
berlebihan, lemak menyebabkan peningkatan berat badan, penyakit jantung, dan
kanker. Tentu tidak semua lemak buruk. Pilihlah lemak baik yang disebut lemak
tak jenuh tunggal dan lemak
tak jenuh ganda dalam pola makan sehari-hari. Lemak tak jenuh ini terdapat pada
ikan dan kacang kacangan.
3. Turunkan kolesterol dengan pantang seafood
Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar karena seafood memang mengandung
kolesterol. Kadar koesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak
jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan
makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan,
atau margarin yang berisi minyak hydro genated.
4. Hindari karbohidrat agar berat badan cepat turun
Pesan utama diet rendah karbohidrat adalah karbohidrat mempercepat produksi
insulin yang ujung-ujungnya akan menambah berat badan. Namun, membatasi
asupannya secara berlebihan bisa membuat tubuh kekurangan karbohidrat untuk
kegiatan harian. Akibatnya, tubuh akan membakar cadangan karbohidrat untuk
energi, dengan melepaskan air. Itulah sebabnya Anda kehilangan banyak air
ketika diet rendah karbohidrat.
5. Tidak makan malam membantu menurunkan berat badan
Banyak orang berpikir, makan lebih sedikit berarti mempercepat penurunan berat
badan. Mereka tidak tahu, ketika tak makan, tubuh berpikir kita sedang
kelaparan dan karenanya memperlambat proses metabolisme. Kita pun cenderung
makan banyak sesudah melewati waktu makan. Karena itu, jangan lewatkan waktu
makan. Cara yang sehat adalah makan sering tetapi dalam porsi kecil agar gula
darah terus seimbang.
1. Gula menyebabkan diabetes
Jika Anda penderita diabetes, Anda perlu memperhatikan asupan gula dan
karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah. Bila bukan diabetesi, asupan gula
tak menyebabkan diabetes. Yang benar, makanan tinggi kalori, termasuk banyak
minum dan makan manis, kegemukan, dan tak pernah olahraga adalah faktor risiko
utama penyebab penyakit diabetes tipe 2.
2. Semua lemak buruk
Kita semua butuh lemak karena lemak membantu penyerapan vitamin A, D, E, K,
transmisi saraf, dan menjaga integritas membran sel. Namun, ketika dikonsumsi
berlebihan, lemak menyebabkan peningkatan berat badan, penyakit jantung, dan
kanker. Tentu tidak semua lemak buruk. Pilihlah lemak baik yang disebut lemak
tak jenuh tunggal dan lemak
tak jenuh ganda dalam pola makan sehari-hari. Lemak tak jenuh ini terdapat pada
ikan dan kacang kacangan.
3. Turunkan kolesterol dengan pantang seafood
Kuncinya adalah konsumsi dalam jumlah wajar karena seafood memang mengandung
kolesterol. Kadar koesterol dalam tubuh sebagian besar dipengaruhi oleh lemak
jenuh dan trans fatty acid. Keduanya ini terdapat dalam daging merah dan
makanan kemasan olahan. Trans fatty acid terdapat di snack kemasan, gorengan,
atau margarin yang berisi minyak hydro genated.
4. Hindari karbohidrat agar berat badan cepat turun
Pesan utama diet rendah karbohidrat adalah karbohidrat mempercepat produksi
insulin yang ujung-ujungnya akan menambah berat badan. Namun, membatasi
asupannya secara berlebihan bisa membuat tubuh kekurangan karbohidrat untuk
kegiatan harian. Akibatnya, tubuh akan membakar cadangan karbohidrat untuk
energi, dengan melepaskan air. Itulah sebabnya Anda kehilangan banyak air
ketika diet rendah karbohidrat.
5. Tidak makan malam membantu menurunkan berat badan
Banyak orang berpikir, makan lebih sedikit berarti mempercepat penurunan berat
badan. Mereka tidak tahu, ketika tak makan, tubuh berpikir kita sedang
kelaparan dan karenanya memperlambat proses metabolisme. Kita pun cenderung
makan banyak sesudah melewati waktu makan. Karena itu, jangan lewatkan waktu
makan. Cara yang sehat adalah makan sering tetapi dalam porsi kecil agar gula
darah terus seimbang.
Pola Makan Mempengaruhi Kesehatan Tubuh
Pola Makan Mempengaruhi Kesehatan Tubuh?
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pertanyaan itu wajar timbul bila melihat
fenomena perkembangan penyakit yang begitu cepat
dewasa ini. Apakah karena akibat kemajuan teknologi,
atau memang manusianya sendiri yang sudah tak
perduli
dengan kesehatan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk mencari jawaban yang tepat memang sangat
sulit,
apalagi untuk menyamaratakan jawaban untuk semua
jenis
penyakit yang muncul. Jawaban untuk penyakit radikal
bebas pasti berbeda hepatitis atau kanker sekalipun.
Menurut Prof. Randolf Nesse dari University of
Michigan, tubuh kita manusia tidak didesain untuk
menghadapi abad modern. Sebagai tokoh Darwinisme
medicine, ia teguh pada pendirian bahwa pola dan
gaya
hidup modern yang membuat lebih banyak orang sakit,
selain jenis penyakit (baru) bermunculan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, 'Penyakit manajer' yang
di dunia medis dikenal sebagai Manager's diseases
merupakan bukti ada ketidaksesuaian pasak dari tiang
(mismatch) antara tubuh manusia dengan
lingkungannya.
Rumah sakit modern banyak merawat orang yang menjadi
korban mismatch, yang kondisi fisiknya tidak lagi
seperti nenek moyangnya dulu. Salah satunya, soal
diet. Tubuh manusia sesungguhnya didesain berjalan
kaki 20 mil sehari untuk mencari makan dan minum.
Dietnya dipetik dari alam dari jenis yang serba
berserat, rendah lemak, dan amat sedikit garam
dapur.
Kultur makan seperti itu yang masih tersisa di zaman
modern, bisa ditemukan pada orang Eskimo, suku
Dayak,
dan suku-suku di pedalaman lain. Mereka tidak gemuk,
tidak terserang darah tinggi, tidak mengidap sakit
jantung atau kanker sebanyak orang modern.
Perjalanan
evolusi manusia yang menyebabkan kebanyakan manusia
sukar mematuhi nasihat kesehatan. Tubuh juga mudah
beradaptasi untuk menyukai yang sebetulnya tidak
sehat, seperti merokok, menu berlemak, dan kurang
gerak. Itu sebab penyakit-penyakit yang dulu tak
muncul, kini malah tampil ke permukaan.
Manusia makin jadi pecundang tiap kali menempuh
perjuangannya melawan penyakit. Kurang menu
berserat,
banyak lemak dan daging, tak lancar buang air besar
yang banyak dikeluhkan orang modern menjadi penyebab
mengapa kanker usus besar semakin meningkat pada
orang
modern. Berdasarkan data satu dari 11 orang di dunia
mengidap darah tinggi. Padahal, Suku Hunza di
Pakistan
rata-rata panjang umur. Pasalnya, mereka lebih
banyak
makan sayur, umbi-umbian, dan bebuahan.
Terbukti sekarang bahwa mereka yang vegetarian
seperti
suku yang rata-rata berumur panjang itu tensi
darahnya
lebih rendah dibanding orang yang menu hariannya
banyak daging. Karena daging dicerna lebih lama
dibanding sayur. Untuk mengkompensasi pencernaan
itulah tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dalam
metabolismenya.
Penyakit kultur modern menggiring orang-oang makan
lebih banyak garam dapur. Asin menjadi cita rasa
dominan. Asupan garam dapur orang Amerika, seperti
juga kultur modern umumnya, rata-rata 9 gram (hampir
dua sendok teh), yang diperoleh dari restoran dan
makanan siap saji. Padahal, kebutuhan tubuh paling
banyak hanya 2,5 gram saja. Kelebihan sodium itu
yang
membebani tubuh, dan itu yang berakibat tingginya
angka hipertensi di kalangan orang modern.
Sekarang di negara maju, para dokter berlomba
menciptakan diet sehat DASH untuk mengendalikan
hipertensi (Dietary approach to stop hypertension).
Dasar ilmiahnya menekan kandungan natrium (sodium)
menjadi serendah mungkin, dengan pilihan menu lebih
banyak sayur dan buah ketimbang dedagingan. Asupan
sodium orang Amerika yang mengonsumsi 9 gram garam
dapur sekitar 3,5 gram/hari. Itu jauh melebihi
kebutuhan harian sodium tubuh.
Ketegangan hidup orang modern juga merangsang saraf
simpatik (penggiat), akibat hormon stres adrenalin
terus diperas membanjiri darah. Itu juga yang memacu
tekanan darah orang yang hidup di kota besar menjadi
lebih meningkat (diastolic hypertension), batas
tekanan bawahnya cenderung terus meninggi.
Orang modern yang sebetulnya tidak berbakat darah
tinggi (sebagian hipertensi sebetulnya bawaan),
tensinya berfluktuasi naik turun melompat-lompat tak
terkendali. Tensi liar begini disebabkan antara lain
oleh konsumsi daging, lemak, kolesterol yang
berlebihan. Pembuluh arterial cenderung menguncup
(konstriksi). Kalangan medik menjuluki gejala ini
sebagai kultur McDonaldization, ketika gerai burger
di
mana-mana sudah merambah ke desa-desa. Dulu tradisi
makan orang desa rata-rata bersumber dari ubi,
singkong, jagung, yang oleh kultur orang modern
berubah menjadi roti, makanan kaleng, penyedap, dan
menu olahan.
Pada saat yang sama, orang modern sendiri kini sudah
mulai menyadari pentingnya menu yang kembali ke
alam,
dengan memilih sayur dan buah organik, makan gandum,
umbi-umbian, dan menjauhi menu restoran siap saji.
Orang modern belakangan ini banyak belajar dari cara
makan orang Eskimo dan penduduk Okinawa Jepang yang
lebih banyak mengonsumsi ikan. Dan orang Italia yang
doyan makan kacang-kacangan. Dari suku Hunza yang
panjang umur sebab menu utamanya dari alam.
Sementara
pada saat yang sama hampir semua hidangan menu
modern
banyak kehilangan zat gizi yang dikandung bahan
alam.
Sebagian zat gizi yang bersifat esensial.
Jangan anggap enteng kekurangan zat nutrisi dalam
menu
harian. Gejala orang modern menderita kekurangan
gizi,
bukan isapan jempol belaka. Kejanggalan itu terjadi
lantaran cara orang-orang merawat hidup sudah
menyalahi kaidah hidup yang sesuai desain tubuh
sebagaimana mestinya. Struktur dan susunan gigi
geligi
manusia saja sudah memperlihatkan kalau tubuh kita
didesain untuk lebih banyak mengasup makanan
berserat
ketimbang dedagingan. Kekurangan vitamin, mineral,
berpotensi memunculkan penyakit baru atau penyakit
yang seharusnya tidak ada. Peran vitamin B6, B12,
asam
folat terhadap homocysteine, misalnya.
Belakangan ini diketahui kalau asam amino
homocysteine
yang ada dalam darah menyumbangkan efek pembentukan
karat lemak pembuluh darah koroner dan otak (Dr.
David
Tanne). Kadar homocysteine ternyata lebih tinggi
dibanding orang normal pada orang-orang yang
mewarisi
gen itu. Faktor homocysteine merupakan penimbang
lainnya yang menyokong terbentuknya karat lemak
dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Kolesterol tinggi saja belum tentu membentuk karat
lemak bila homocyteine tidak tinggi, atau bila tidak
ada peradangan pembuluh, atau bila tak ada lemak
jahat
lainnya. Karena itu, dilihat kalau terbentuknya
karat
lemak disumbangkan oleh banyak faktor, selain
tingginya lemak darah.
Kadar homocysteine tinggi bisa ditekan oleh vitamin
B6, B12, dan asam folat, yang murah dan mudah
didapat
dalam menu harian. Namun, bila menu harian kita
kebanyakan menu olahan, bukan menu alam, bisa
kekurangan vitamin yang murah itu. Selenium,
manganese, magnesium, kendati dalam takaran sedikit,
tetap dibutuhkan demi kesehatan jantung, misalnya.
Juga peran koenzim Q1O (CoQ10) pada fungsi jantung.
Diduga, menu dan cara makan orang modern banyak
menurunkan kecukupan zat gizi harian. Di antaranya,
zat gizi esensial, yakni yang harus ada dalam menu,
sebab tubuh tak bisa membuatnya sendiri. Teori yang
menyebutkan bahwa tubuh manusia diprogram untuk
mampu
hidup sampai 120 tahun, namun akan sia-sia bila
tidak
didukung upaya perawatan optimal. Kunci besar untuk
itu ada pada diet harian kita
Dikutip dari:
http://eramoslem.com/or/br/5b/22059,1,v.html
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pertanyaan itu wajar timbul bila melihat
fenomena perkembangan penyakit yang begitu cepat
dewasa ini. Apakah karena akibat kemajuan teknologi,
atau memang manusianya sendiri yang sudah tak
perduli
dengan kesehatan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Untuk mencari jawaban yang tepat memang sangat
sulit,
apalagi untuk menyamaratakan jawaban untuk semua
jenis
penyakit yang muncul. Jawaban untuk penyakit radikal
bebas pasti berbeda hepatitis atau kanker sekalipun.
Menurut Prof. Randolf Nesse dari University of
Michigan, tubuh kita manusia tidak didesain untuk
menghadapi abad modern. Sebagai tokoh Darwinisme
medicine, ia teguh pada pendirian bahwa pola dan
gaya
hidup modern yang membuat lebih banyak orang sakit,
selain jenis penyakit (baru) bermunculan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, 'Penyakit manajer' yang
di dunia medis dikenal sebagai Manager's diseases
merupakan bukti ada ketidaksesuaian pasak dari tiang
(mismatch) antara tubuh manusia dengan
lingkungannya.
Rumah sakit modern banyak merawat orang yang menjadi
korban mismatch, yang kondisi fisiknya tidak lagi
seperti nenek moyangnya dulu. Salah satunya, soal
diet. Tubuh manusia sesungguhnya didesain berjalan
kaki 20 mil sehari untuk mencari makan dan minum.
Dietnya dipetik dari alam dari jenis yang serba
berserat, rendah lemak, dan amat sedikit garam
dapur.
Kultur makan seperti itu yang masih tersisa di zaman
modern, bisa ditemukan pada orang Eskimo, suku
Dayak,
dan suku-suku di pedalaman lain. Mereka tidak gemuk,
tidak terserang darah tinggi, tidak mengidap sakit
jantung atau kanker sebanyak orang modern.
Perjalanan
evolusi manusia yang menyebabkan kebanyakan manusia
sukar mematuhi nasihat kesehatan. Tubuh juga mudah
beradaptasi untuk menyukai yang sebetulnya tidak
sehat, seperti merokok, menu berlemak, dan kurang
gerak. Itu sebab penyakit-penyakit yang dulu tak
muncul, kini malah tampil ke permukaan.
Manusia makin jadi pecundang tiap kali menempuh
perjuangannya melawan penyakit. Kurang menu
berserat,
banyak lemak dan daging, tak lancar buang air besar
yang banyak dikeluhkan orang modern menjadi penyebab
mengapa kanker usus besar semakin meningkat pada
orang
modern. Berdasarkan data satu dari 11 orang di dunia
mengidap darah tinggi. Padahal, Suku Hunza di
Pakistan
rata-rata panjang umur. Pasalnya, mereka lebih
banyak
makan sayur, umbi-umbian, dan bebuahan.
Terbukti sekarang bahwa mereka yang vegetarian
seperti
suku yang rata-rata berumur panjang itu tensi
darahnya
lebih rendah dibanding orang yang menu hariannya
banyak daging. Karena daging dicerna lebih lama
dibanding sayur. Untuk mengkompensasi pencernaan
itulah tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dalam
metabolismenya.
Penyakit kultur modern menggiring orang-oang makan
lebih banyak garam dapur. Asin menjadi cita rasa
dominan. Asupan garam dapur orang Amerika, seperti
juga kultur modern umumnya, rata-rata 9 gram (hampir
dua sendok teh), yang diperoleh dari restoran dan
makanan siap saji. Padahal, kebutuhan tubuh paling
banyak hanya 2,5 gram saja. Kelebihan sodium itu
yang
membebani tubuh, dan itu yang berakibat tingginya
angka hipertensi di kalangan orang modern.
Sekarang di negara maju, para dokter berlomba
menciptakan diet sehat DASH untuk mengendalikan
hipertensi (Dietary approach to stop hypertension).
Dasar ilmiahnya menekan kandungan natrium (sodium)
menjadi serendah mungkin, dengan pilihan menu lebih
banyak sayur dan buah ketimbang dedagingan. Asupan
sodium orang Amerika yang mengonsumsi 9 gram garam
dapur sekitar 3,5 gram/hari. Itu jauh melebihi
kebutuhan harian sodium tubuh.
Ketegangan hidup orang modern juga merangsang saraf
simpatik (penggiat), akibat hormon stres adrenalin
terus diperas membanjiri darah. Itu juga yang memacu
tekanan darah orang yang hidup di kota besar menjadi
lebih meningkat (diastolic hypertension), batas
tekanan bawahnya cenderung terus meninggi.
Orang modern yang sebetulnya tidak berbakat darah
tinggi (sebagian hipertensi sebetulnya bawaan),
tensinya berfluktuasi naik turun melompat-lompat tak
terkendali. Tensi liar begini disebabkan antara lain
oleh konsumsi daging, lemak, kolesterol yang
berlebihan. Pembuluh arterial cenderung menguncup
(konstriksi). Kalangan medik menjuluki gejala ini
sebagai kultur McDonaldization, ketika gerai burger
di
mana-mana sudah merambah ke desa-desa. Dulu tradisi
makan orang desa rata-rata bersumber dari ubi,
singkong, jagung, yang oleh kultur orang modern
berubah menjadi roti, makanan kaleng, penyedap, dan
menu olahan.
Pada saat yang sama, orang modern sendiri kini sudah
mulai menyadari pentingnya menu yang kembali ke
alam,
dengan memilih sayur dan buah organik, makan gandum,
umbi-umbian, dan menjauhi menu restoran siap saji.
Orang modern belakangan ini banyak belajar dari cara
makan orang Eskimo dan penduduk Okinawa Jepang yang
lebih banyak mengonsumsi ikan. Dan orang Italia yang
doyan makan kacang-kacangan. Dari suku Hunza yang
panjang umur sebab menu utamanya dari alam.
Sementara
pada saat yang sama hampir semua hidangan menu
modern
banyak kehilangan zat gizi yang dikandung bahan
alam.
Sebagian zat gizi yang bersifat esensial.
Jangan anggap enteng kekurangan zat nutrisi dalam
menu
harian. Gejala orang modern menderita kekurangan
gizi,
bukan isapan jempol belaka. Kejanggalan itu terjadi
lantaran cara orang-orang merawat hidup sudah
menyalahi kaidah hidup yang sesuai desain tubuh
sebagaimana mestinya. Struktur dan susunan gigi
geligi
manusia saja sudah memperlihatkan kalau tubuh kita
didesain untuk lebih banyak mengasup makanan
berserat
ketimbang dedagingan. Kekurangan vitamin, mineral,
berpotensi memunculkan penyakit baru atau penyakit
yang seharusnya tidak ada. Peran vitamin B6, B12,
asam
folat terhadap homocysteine, misalnya.
Belakangan ini diketahui kalau asam amino
homocysteine
yang ada dalam darah menyumbangkan efek pembentukan
karat lemak pembuluh darah koroner dan otak (Dr.
David
Tanne). Kadar homocysteine ternyata lebih tinggi
dibanding orang normal pada orang-orang yang
mewarisi
gen itu. Faktor homocysteine merupakan penimbang
lainnya yang menyokong terbentuknya karat lemak
dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Kolesterol tinggi saja belum tentu membentuk karat
lemak bila homocyteine tidak tinggi, atau bila tidak
ada peradangan pembuluh, atau bila tak ada lemak
jahat
lainnya. Karena itu, dilihat kalau terbentuknya
karat
lemak disumbangkan oleh banyak faktor, selain
tingginya lemak darah.
Kadar homocysteine tinggi bisa ditekan oleh vitamin
B6, B12, dan asam folat, yang murah dan mudah
didapat
dalam menu harian. Namun, bila menu harian kita
kebanyakan menu olahan, bukan menu alam, bisa
kekurangan vitamin yang murah itu. Selenium,
manganese, magnesium, kendati dalam takaran sedikit,
tetap dibutuhkan demi kesehatan jantung, misalnya.
Juga peran koenzim Q1O (CoQ10) pada fungsi jantung.
Diduga, menu dan cara makan orang modern banyak
menurunkan kecukupan zat gizi harian. Di antaranya,
zat gizi esensial, yakni yang harus ada dalam menu,
sebab tubuh tak bisa membuatnya sendiri. Teori yang
menyebutkan bahwa tubuh manusia diprogram untuk
mampu
hidup sampai 120 tahun, namun akan sia-sia bila
tidak
didukung upaya perawatan optimal. Kunci besar untuk
itu ada pada diet harian kita
Dikutip dari:
http://eramoslem.com/or/br/5b/22059,1,v.html
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
apa itu organik?
apa itu organik?
****************************
Sekarang sedang ngetop sayuran organik, buah-buahan organik, beras
organik, kacang organik, telur dan ayam organik. Apa yang dimaksud
dengan organik?
Memang secara populer istilah "organik" berarti makanan yang
diproduksi dengan cara bertani tanpa menggunakan pestisida dan pupuk
sintetis dari bahan kimia. Tapi arti "organik" sebetulnya lebih
luas karena tumbuh dari rasa prihatin terhadap perusakan lingkungan,
antara lain melalui cara bertani yang tidak bertanggung jawab dengan
memakai pupuk kimia secara sembrono untuk mendapatkan hasil panen
yang
berlipat ganda dengan mengabaikan siklus alami. Karena itu, tujuan
semula gerakan organik (organic movement) bukan sekadar menghindari
pemakaian kimiawi tapi menciptakan cara bertani alami dengan
mengikuti
siklus biologi, melakukan rotasi tanaman (tidak menanam satu jenis
terus
menerus) dengan memanfaatkan pupuk alami. Peternak organik memelihara
hewan ternaknya secara alami dengan tetap menjaga keseimbangan
kehidupan
liar dan habitatnya di seputar peternakan.
Kini gerakan organik bahkan telah berkembang menjadi gaya hidup
(organic
lifestyle) yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi
makanan, pakaian, suplemen, dan produk perawatan tubuh sampai
deterjen,
sabun, pengusir hama kebun, dan mebel yang aman bagi manusia dan
lingkungan.
Repotnya, kata "organik" sekarang oleh banyak orang yang awam
telah sinonim dengan kesehatan. Segala sesuatu yang organik adalah
sehat. Akibatnya, konsumen berpendapat bahwa makanan berlabel organik
pasti sehat, termasuk rokok dan minuman ringan tertentu. Di
negara-negara yang memiliki badan standardisasi khusus untuk
pencantuman
label organik seperti Indonesia, sulit bagi konsumen untuk memastikan
apakah makanan berlabel organik yang dijajakan betul-betul organik.
Karena itu, pemakaian istilah "organik" perlu diatur secara
hukum agar konsumen tidak terkecoh. (N) HM
Sumber: Majalah NIRMALA Edisi November 2006, hal. 14
****************************
Sekarang sedang ngetop sayuran organik, buah-buahan organik, beras
organik, kacang organik, telur dan ayam organik. Apa yang dimaksud
dengan organik?
Memang secara populer istilah "organik" berarti makanan yang
diproduksi dengan cara bertani tanpa menggunakan pestisida dan pupuk
sintetis dari bahan kimia. Tapi arti "organik" sebetulnya lebih
luas karena tumbuh dari rasa prihatin terhadap perusakan lingkungan,
antara lain melalui cara bertani yang tidak bertanggung jawab dengan
memakai pupuk kimia secara sembrono untuk mendapatkan hasil panen
yang
berlipat ganda dengan mengabaikan siklus alami. Karena itu, tujuan
semula gerakan organik (organic movement) bukan sekadar menghindari
pemakaian kimiawi tapi menciptakan cara bertani alami dengan
mengikuti
siklus biologi, melakukan rotasi tanaman (tidak menanam satu jenis
terus
menerus) dengan memanfaatkan pupuk alami. Peternak organik memelihara
hewan ternaknya secara alami dengan tetap menjaga keseimbangan
kehidupan
liar dan habitatnya di seputar peternakan.
Kini gerakan organik bahkan telah berkembang menjadi gaya hidup
(organic
lifestyle) yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, meliputi
makanan, pakaian, suplemen, dan produk perawatan tubuh sampai
deterjen,
sabun, pengusir hama kebun, dan mebel yang aman bagi manusia dan
lingkungan.
Repotnya, kata "organik" sekarang oleh banyak orang yang awam
telah sinonim dengan kesehatan. Segala sesuatu yang organik adalah
sehat. Akibatnya, konsumen berpendapat bahwa makanan berlabel organik
pasti sehat, termasuk rokok dan minuman ringan tertentu. Di
negara-negara yang memiliki badan standardisasi khusus untuk
pencantuman
label organik seperti Indonesia, sulit bagi konsumen untuk memastikan
apakah makanan berlabel organik yang dijajakan betul-betul organik.
Karena itu, pemakaian istilah "organik" perlu diatur secara
hukum agar konsumen tidak terkecoh. (N) HM
Sumber: Majalah NIRMALA Edisi November 2006, hal. 14
Langganan:
Postingan (Atom)